KOMUNITAS BACKPACKER BOJONEGORO......... Mencari ujung dunia--------- DARI BOJONEGORO MENYAPA DUNIA

GUNUNG PENANGGUNGAN

Monday, May 25, 20150 comments



Rasa capek pegal-pegal yang menghinggap di jasad ini masih sangat terasa untuk dirasakan. Itu rasanya usai turun dari gunung lawu. Selama seminggu rasa itu kian terkikis dengan penasaranya untuk berkunjung di gunung Penanggungan. Jika anda bertanya””Apakah mas edi setelah seminggu dari Lawu langsung tkp ke Penanggungan? Iya dong kan saya penasaran””
Kali ini saya mengadakan perjalanan menuju gunung penanggungan bersama teman sebut saja ADI, yang mana gunung itu yang baru saja aku dengar dari teman dan belom pernh tahu dimana letak persisnya. Dengan semangat serta rasa penasaran saya bertekat otw menuju TKP. Setelah melewati beberapa kota seperti Nganjuk Jombang akhirnya nyampe di Mojokerto, ternyata dikota itulah Penanggungan menancapkan diri. Nyuwun sewu bu bade tangklet arah pendakian gunung penanggungan niku pundi? Pak arah penganggungan pundi, sahut ibu bertanya pada tukang bangunan rumahnya, terus wae mas meluo dalan iki lurus terus ngko ono tulisane, jawab pak tukan. Oh matursuwun pak bu nggeh monggo.. itulah percakapan saya dengan masyarakat sekitar menanyakan arah tkp. Setelah mengikuti petunjuk pak tukang tersebut ada jalan bercabang dan mulailah keraguan menghinggap lagi, akhirnya berhentilah aku bertanya pada ibu-ibu yang dudung ngrumpi di pos polisi.
Dengan beberapa pertanyaan dan jawaban dari ibu2 tersebut maka ketemulah arah tkp. Namun ketika mengikuti keraguanpun tidak mau pergi begitu saja sehingga memaksaku untuk bertanya ketiga kalinya pada penduduk sekitar area pendakian dan akhirnya horeeeeeee….nyampai juga pada tempatnya GUNUNG PENANGGUNGAN
                Ok teman sejenak memarkirkan sepeda dan beristirhat sebentar kita pun berdua sepakat untuk langsung menuju puncak usai menghabiskn segelas minuman hangat white coffe  ssrrrrrwwwpp… Ahh mantap, yuk bro muncak. Kurang lbih jam empat sore kami berjalan menuju puncak dengan santai serta penasaran ingin segera mengetahui dimana puncaknya. Tak lama kemudian usai melewati beberapa pos kami beristirahat sejenak sambil mengerjakan sholat… penting bro biar mendaki gunung sholat itu juga wajib hahaha. Sholat sdh istrahat juga sudah cukup berjalanlah kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.
                Mataharipun sudah terbenam dan sapailah kami menuju ke tempat dimana disitu tempat para pendaki mendirikn tenda yakni BAYANGAN, namun tidak bagi kami karena kami tidak membawa tenda wkwkwkwk :v karena sesuai pengalaman kalau bawa tenda males bongkar pasangnya, dan kamipun sudah siap menghadapi resiko jikalau missal hujan menghadang. Tepat selesai ISHOMA alias istirahat sholat makan kami melanjutkn lagi perjalanan menuju puncak. Waduh kabut kok mulai menebal hingga menutupi jarak pandang kami. STOOOOOOP! Berhentilah kami sejenak untuk tidak melanjutkn perjalanan. Kenapa begitu karena saya berfikir kami sdh di tebing dengan kemiringan kurang lebihnya 70 derajat. Hujan deras kilatan petirpun kami saksikan depan mata saya sendiri yang berjarak kurang lebih 100M, sehingga membuat kami menjadi katar ketir dengan suasana itu. Tak mau kalah juga rasa ngantukpun menghampiri dipenantian kami menunggu hujan merereda  yang tak kunjung reda.

Dalam penantian itu saya sempat tertidur singkat yang berulang-ulang dan memimpikan banyak hal yang aneh diantaranya, memimpikan ada gadis dewasa memanggil saya dengan sapaan yang santun, melihat perkampungan sekitar layaknya perkampungan masyarakat pada umumnya serta melihat pos2 pendakian dan masih banyak lagi mimpi2 aneh yang lain. Disitulah kami pasrah apa yang akan terjadi pada diri kami kususnya saya pribadi. Tak lama kemudian datanglah pendaki dari kelompok lain yang berasal dari sidoarjo, kamipun tidak mungkin lagi menunggu hujan reda sampai pagi sehingga memutuskan untuk bergabung dengan kelompok tersebut, secara kebetulan mereka sudah sering mendaki gunung Penanggungan. Basah kuyup serta rasa dingin yang berdampingan dengan derasnya hujan tebalnya kabut memaksakan kami berteduh di goa sampai hujan reda.

prok, prok, prok, Telinga mendengar suara ramai langkah kaki-kaki bersepatu para pendaki berjalan tepat di bibir goa, sehingga membangunkan tidur kami yang kurang nyenyak malam itu, berkemaslah kami dan bergegas untuk seger mencapai puncak dan akhirnya sampailah kami terbayarlah jerih payah serta penasaran kami.
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR disitu saya bener2 melihat bukti kebesaran atau keagungan Allah SWT pencipta alam semesta. cekrak cekrek kami mengambil gambar pemandanga sambil pergaya layaknya pendaki profesional.

    30 meter dari puncak

GOA PENANGGUNGAN tempat kami bermalam

BAYANGAN tempat pendaki mendirikan camp/ tenda

PUNCAK PENANGGUNGAN nampak gunung Arjuna
CAMP dari puncak Penanggungan

TIDUR DIDALAM GOA menahan hawa dingin

UNTUK YANG TERCINTA IBU......

TIKET MASUK WISATA PENDAKIAN

RAMPUNG

15 mei 2015





Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Gapapala - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger