Halu... kawan - kawan yang suka ngetrip atau hobi melncong area Bojonegoro, kususnya jika ingin ngecamp di puncak Bukit Cinta, ada beberapa hal yang harus anda siapkan yaitu kantong tebal.
Sedikit cerita tentang pengalaman kami ketika selesai ngecamp diwisata Atas angin Bojonegoro.
Ketika selesai pendakian seperti biasa kami selalu bersihkan sampah kami supaya alam tetap lestari dan ASRI, dan selesai itu turunlah kami menuju loket pembayaran tiket untuk memenuhi kewajiban kami memebayar tiket sebagai wujud kami ikut peduli untuk mengembangkan wisata tersebut.
Namun kami sangat heran dengan harga yang sangat fantastis yang mana menurut kami harga yang sangat murah buangets kalau dibanding dengan MT Lawu atau Merbabu yang mempesona,
singkat cerita :
kami : berapa mbak total pembayaran
ibu penjaga : 100.000 ( seratus ribu )
kami : lho harganya gak salah to mbak kok sampai 100.000
ibu penjaga : iya mas, ini tadi dari pak lurahnya bilang begitu dengan alasan dihitung dua malam dan dua tenda, pertenda dihitung 50.000
kami : gak bisa dikurangi to mbak
ibu penjaga : gak bisa mas
okelah akhirnya kami mau gak mau harus membayar sesuai harga yang sudah ditentukan.
Nah dari sinilah kami merasa bangga tertawa lepas dengan wisata Atas angin Bojonegoro yang harga tiketnya WOW hahahaha........... dan untuk lebih meyakinkan kami datangi kantor kepala desa, namun tidak ketemu beliau. hahaha ya sudah kita langsung lanjut pulang saja karena merasa capek akibat bergadang semalam
Kami berfikir sejenak dan tertawa, sebenarnya siapa yang salah?
pertanyaanya adalah.......
1 . Kami sampai di wisata Atas angin tanggal 30 Desember 2016 jam 01:00 Wib dan berakhir tanggal 30 Desember 2016 jam 09:00 Wib, kira-kira sudah ada 24 jam apa belum kok kami dihitung 2 hari?
2. Jika dihitung dua hari kenapa kami tidak diberi tiket dua per orangnya?
3. jika memang mempunyai tarif segitu kenapa di tiket masuknya tidak ada peraturan yang menunjukan kearah situ, atau mungkin ada semacam papan pengumuman begitu....
AAaaaassu_dahlah itu pengalaman kami tentang wisata Atas angin Bojonegoro semoga semakin baik dan berbenah sehingga kedepan menjadi wisata yang patut dibanggakan.
Kami GAPAPALA asli Bojonegoro tidak ingin mendengar lagi tentang hal yang negative lagi setelah cerita ini.
